Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu tujuan yang dijelaskan dalam Pembukaan UUD 1945, guna membangun kehidupan berbangsa yang lebih maju. Sarana yang paling efektif dalam upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa ini adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah pijar utama pembangunan bangsa. Cita-cita nasional dicapai melalui pendidikan nasional yang baik, merata, dan berkarakter atau berakhlak mulia.
Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang hadir sebagai lembaga pendidikan tinggi yang turut serta berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa melalui gagasan-gagasan dan ide-ide filosofis guna membangun nilai-nilai kebaikan dalam tata hidup bersama.
Dengan visi, “Komunitas akademik, pencerah budi dan hati, pembentuk calon pemimpin Gereja dan dunia”, STFT Widya Sasana Malang siap membentuk para calon pemimpin yang mampu menggerakkan serta menghidupkan nilai-nilai kebaikan dalam tatanan hidup bersama.
Daftar Isi Ulasan
Alasan belajar di STFT Widya Sasana, Malang
Dibekali dengan ilmu filsafat teologi dan prinsip-prinsip fundamental tata hidup bersama, para lulusan STFT Widya Sasana diharapkan mampu berpartisipasi dan terlibat aktif dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, demi kebaikan hidup bersama.
Lembaga pendidikan ini sejatinya memang dikhususkan untuk tahap pendidikan bagi para calon pastor Gereja Katolik, baik untuk jenjang pendidikan S1 Filsafat Keilahian dan jenjang pendidikan S2 Program Magister Teologi Agama Kristen. Namun demikian, sebagai komunitas akademik pencerah hati dan budi, STFT Widya Sasana Malang juga terbuka untuk umum, terutama bagi siapapun dari kalangan manapun yang ingin mendalami ilmu-ilmu filsafat atau ilmu-ilmu Teologi Agama Kristen.
Untuk jenjang pendidikan S2, ada dua program magister. Bagi para mahasiswa yang mengikuti jenjang pendidikan sebagai calon pastor diwajibkan untuk mengambil konsentrasi ilmu-ilmu Teologi Agama Kristen, sehingga mata kuliah yang diambil pun terfokus pada bidang Teologi Agama Kristen tersebut. Namun bagi para mahasiswa “awam” atau mahasiswa yang bukan calon pastor, dapat memilih konsentrasi filsafat, sehingga mata kuliah pendidikan S2 yang diambil terfokus pada bidang filsafat tersebut.
Jangan ragu untuk menempuh pendidikan di STFT Widya Sasana. Meskipun kampus ini adalah bagian dari lembaga pendidikan dan pembinaan bagi para calon pastor Gereja Katolik, namun kampus ini juga terbuka untuk umum, bagi siapapun dari kalangan apapun.
Faktanya, selain mahasiswa calon pastor, mereka yang menempuh pendidikan di kampus ini juga ada yang berasal dari kalangan awam Katolik, biarawan biarawati Katolik, pendeta Kristen Protestan, dan beberapa saudara saudari muslimin yang menjadi mahasiswa S2 konsentrasi filsafat.
Ada banyak gagasan dan ide-ide filosofis serta nilai-nilai kebaikan yang akan Anda dalami di kampus ini, yang tentunya berbagai pemikiran tersebut berguna sebagai sumbangsih membangun tatanan hidup bersama, berbangsa dan bernegara.
Ulasan Terkait
Proses pendaftaran mahasiswa baru
Proses pendaftaran sebagai mahasiswa/mahasiswi baru di STFT Widya Sasana Malang agak berbeda dengan lembaga pendidikan tinggi lain, namun proses secara umum kurang lebih sama. Mengingat STFT Widya Sasana adalah lembaga pendidikan tinggi yang membina para calon Pastor Gereja Katolik, maka sebagian besar mahasiswa berasal dari calon Pastor diosesan serta ordo atau tarekat dalam Gereja Katolik.
Proses pendaftaran mereka berada di bawah naungan lembaga dalam Gereja Katolik yang disebut diosesan serta ordo atau tarekat tersebut. Hal yang sama juga berlaku dalam proses pendaftaran mahasiswa/mahasiswi baru untuk program magister S2.
Bagi para mahasiswa/mahasiswi baru yang non Calon Pastor, mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Prosedurnya mudah, kurang lebih sama dengan proses pendaftaran di lembaga pendidikan tinggi swasta yang lain. Para calon mahasiswa/mahasiswi baru STFT Widya Sasana tak perlu bingung, berbagai informasi pendaftaran dapat diakses di website resmi STFT Widya Sasana.
Setelah para calon mahasiswa/mahasiswi baru menuntaskan segala proses administrasi kampus, untuk masuk pada jenjang S1 mereka akan diberi beberapa tes seperti bahasa Inggris dan pengetahuan Agama Katolik untuk yang beragama Katolik, serta pengetahuan umum bagi yang non Katolik.
Tes yang diberikan bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan akademis para mahasiswa, guna memastikan bahwa mereka akan dapat mengikuti segala proses pendidikan ilmu filsafat secara baik dan mantap. Tes bahasa Inggris diberikan guna mengukur sejauh mana kemampuan berbahasa Inggris, sebab pada semester 1 dan 2 mata kuliah bahasa Inggris diberikan sesuai dengan grade hasil tes tersebut, mulai dari grade A, B, dan C.
Untuk calon mahasiswa/mahasiswi program magister S2, proses pendaftaran kurang lebih sama. Kemudian para calon mahasiswa/mahasiswi wajib mengikuti tes TOEFL sebagai standar persyaratan umum untuk masuk jenjang studi S2.
Biaya pendaftaran serta biaya kuliah di STFT Widya Sasana relatif lebih murah jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan tinggi swasta yang lain. Para mahasiswa juga tak perlu bingung, sebab STFT Widya Sasana juga memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa dari kemenristekdikti, sehingga meringankan biaya kuliah mereka.
Ditambah dengan kualitas para dosen yang sebagian besar adalah dosen lulusan luar negeri, Anda pasti puas dengan pendidikan ilmu filsafat di STFT Widya Sasana.
Proses orientasi kampus mahasiswa baru
Proses orientasi mahasiswa/mahasiswi baru di kampus STFT Widya Sasana Malang disebut dengan POSMA (Pekan Orientasi Mahasiswa). POSMA dilaksanakan selama seminggu, yakni sebelum proses perkuliahan normal berlangsung. Kegiatan POSMA berada sepenuhnya dalam tanggung jawab BEM STFT Widya Sasana Malang, serta Dosen Pembantu Ketua III yang mengurusi bidang kemahasiswaan.
Selama sepekan POSMA, ada banyak kegiatan yang diselenggarakan bagi para mahasiswa/mahasiswi baru. Berbagai kegiatan tersebut bertujuan memperkenalkan para mahasiswa dengan lingkungan kampus serta sekilas tentang situasi perkuliahan.
POSMA di STFT Widya Sasana berpadanan dengan kegiatan OSPEK. Namun, lain halnya dengan OSPEK yang diselenggarakan oleh kampus-kampus lain, proses POSMA lebih banyak disertai dengan tugas-tugas menulis paper atau makalah. Selain itu, para mahasiswa baru juga diberi tugas untuk membuat iklan atau poster dengan mengangkat tema-tema sosial masyarakat. Berbagai tugas tersebut bertujuan memperkenalkan para mahasiswa baru dengan situasi pembelajaran di kampus STFT Widya Sasana yang jamak dengan tugas-tugas menulis semacam itu.
Di samping itu, kegiatan POSMA juga diisi dengan perkenalan situasi serta berbagai fasilitas di kampus, terutama perpustakaan. Hal yang paling menarik dari kegiatan POSMA di STFT Widya Sasana adalah kegiatan pelayanan sosial, baik itu berkunjung ke panti sosial, anak jalanan, panti jompo, panti penampungan untuk anak-anak cacat dan sebagainya.
Pada akhir POSMA diselenggarakan malam keakraban yang diisi dengan pentas seni setiap kelompok dari para mahasiswa baru, serta pengumuman pemenang lomba-lomba menulis dari tugas yang telah diberikan.
Organisasi kemahasiswaan

Kegiatan kemahasiswaan di kampus STFT Widya Sasana sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). BEM juga memiliki badan pengawas yakni BPM (Badan Pengawas Mahasiswa). Kedua organisasi kampus ini sepenuhnya berada di bawah bimbingan Pembantu Ketua III yang mengurusi bidang kemahasiswaan.
BEM STFT Widya Sasana memiliki banyak divisi dengan berbagai program dan kegiatan kemahasiswaan. Berbagai divisi yang berada di bawah naungan BEM antara lain: Divisi FORUM (Jurnal Ilmiah Mahasiswa), Divisi Kerohanian, Divisi Kerja, Divisi Dana dan Usaha, Divisi Ilmiah, Divisi Hubungan Masyarakat, Divisi Olahraga.
Divisi FORUM mengakomodasi berbagai karya ilmiah mahasiswa dalam bentuk jurnal ilmiah mahasiswa. Jurnal Filsafat FORUM mengulas berbagai tema-tema sosial, moral, politik, sejarah dan budaya yang erat kaitannya dengan tata kehidupan bersama dalam masyarakat maupun negara. Kualitas tulisan dalam jurnal ini tak perlu diragukan, sebab jurnal ini telah berlabel ISSN dan dapat diakses melalui website https://forumstftws.org/.
Divisi kerohanian mengurusi aneka kegiatan kerohanian mahasiswa. Kegiatan rohani yang diselenggarakan bukan hanya menyangkut kegiatan intern, tetapi juga ekstern misalnya dengan berkunjung ke vihara, pondok pesantren, sekolah alkitab Kristen protestan dan lain-lain.
Divisi ilmiah biasanya bertanggung jawab atas aneka kegiatan seminar maupun workshop. Tema-tema yang diangkat dalam seminar di STFT Widya Sasana umumnya berangkat dari berbagai keprihatinan sosial dalam masyarakat dewasa ini.
Aneka kegiatan kemahasiswaan di BEM STFT Widya Sasana sangat cocok bagi Anda yang senang dengan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Lewat berbagai kegiatan inilah para mahasiswa belajar untuk turut serta terlibat dan memberi sumbangsih dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kondisi lingkungan kampus

Kampus STFT Widya Sasana Malang memiliki lingkungan yang bersih dan asri. Aneka pohon dan tanaman bunga menghiasi sudut-sudut taman di kompleks kampus. Berbagai tempat sampah yang tersedia dimanfaatkan secara baik oleh warga kampus sehingga kampus ini pun nampak bersih.
Beberapa tempat duduk di area taman dan gazebo di dekat perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk berdiskusi, belajar atau pun mengerjakan tugas-tugas dengan suasana yang nyaman dan sejuk.
Karena sebagian besar mahasiswa adalah para calon Pastor, maka bersepeda atau jalan kaki adalah hal yang biasa dilakukan oleh para mahasiswa ketika hendak pergi ke kampus, sehingga kampus STFT Widya Sasana bersih dari polusi kendaraan. Dengan hal ini para mahasiswa pun juga belajar untuk mengembangkan hidup sehat serta ramah lingkungan (go green). Area parkir yang tersedia sebagian besar digunakan untuk parkir sepeda, dan tak banyak kerepotan dalam hal tempat parkir di kampus filsafat teologi yang asri dan indah ini.
Baca juga: Review Kampus Udinus Semarang
Fasilitas pengajaran
Fasilitas pengajaran di kampus STFT Widya Sasana Malang cukup lengkap. Kompleks STFT Widya Sasana memiliki 3 unit gedung, yakni gedung kuliah S1, gedung perpustakaan dan ruang dosen, serta gedung pascasarjana program S2.

Dengan jumlah mahasiswa sekitar 500 an, kapasitas gedung dan ruangan di STFT Widya Sasana sangat mencukupi. Setiap ruang kuliah telah dilengkapi dengan LCD proyektor, mic dan sound system, serta speaker aktif. Di samping itu, pada setiap ruangan di untuk gedung S1 telah dilengkapi pula dengan kipas angin. Untuk ruangan-ruangan di gedung perpustakaan dan gedung pascasarjana telah dilengkapi dengan AC.
Fasilitas lain yang menunjang perkuliahan dan aneka kegiatan di kampus ini adalah aula. Aula dengan kapasitas sekitar 600 an orang ini telah dilengkapi dengan AC, sound system dan mixer, kursi bermeja, LCD proyektor, serta organ Gereja. Aula ini seringkali digunakan sebagai ruang kuliah bersama dan berbagai kegiatan seminar, baik seminar yang diselenggarakan oleh pihak kampus maupun oleh pihak lain.
Selain itu, kampus ini juga dilengkapi dengan kapel atau ruang doa yang seringkali juga digunakan oleh para mahasiswa program magister S2 untuk kuliah mempelajari tata ibadah dan khotbah di Gereja.
Fasilitas laboratorium
Tidak ada Laboratorium di kampus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang.
Fasilitas perpustakaan

Kualitas perpustakaan STFT Widya Sasana juga tak perlu diragukan. Proses pendataan dan peminjaman buku-buku perpustakaan telah menggunakan sistem online, sehingga memudahkan para mahasiswa dalam mencari buku-buku yang dibutuhkan.
Jumlah buku di perpustakaan STFT juga tergolong lengkap, bersama dengan perpustakaan lain milik biara ordo Karmel, seminari tinggi CM, dan seminari tinggi SVD, telah tersedia sekitar 40.000 an buku-buku filsafat, teologi Agama Kristen dan agama-agama lain, sosial, politik, budaya, sejarah, psikologi, serta berbagai jenis buku yang lain.
Berbagai kelengkapan buku-buku yang tersedia tersebut dijamin menunjang proses perkuliahan bagi para mahasiswa, mengingat studi filsafat dan teologi adalah studi dengan sumber-sumber kepustakaan.
Kebersihan kampus secara umum
Kompleks kampus STFT Widya Sasana secara umum tampak bersih dan asri. Para pekerja begitu rajin dalam membersihkan area kampus. Di samping itu, berbagai sarana tempat sampah yang tertata rapi di berbagai sudut kampus juga dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa. Hal ini tidak lepas dari etos menjaga kebersihan dan lingkungan hidup yang juga digalakkan oleh kampus.
STFT Widya Sasana tidak terlalu memiliki masalah dengan polusi kendaraan, sebab sebagian besar mahasiswa pergi dan pulang kuliah dengan sepeda atau berjalan kaki. Area parkiran dipenuhi sepeda milik para mahasiswa, dan berbagai sepeda tersebut tertata dengan rapi serta bersih.
Suasana kampus yang bersih serta asri ini sangat mendukung kenyamanan bagi para mahasiswa untuk belajar maupun mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Kejelasan struktur kurikulum
Struktur kurikulum yang berlaku di STFT Widya Sasana mengikuti aturan kurikulum lembaga pendidikan tinggi yang telah diatur oleh Kemenristekdikti.
Untuk jenjang S1, selama 8 semester mengikuti proses perkuliahan para mahasiswa diwajibkan mengambil SKS minimal sebanyak 146. Pada semester 1 dan 2, terdapat beberapa mata kuliah pengantar yang wajib dituntaskan oleh para mahasiswa. Jika tidak tuntas untuk mata kuliah ini, mahasiswa tidak bisa mengambil beberapa mata kuliah lanjutan untuk semester berikutnya.
Mengingat lembaga pendidikan di STFT Widya Sasana adalah juga merupakan lembaga pembinaan bagi Calon Pastor, maka tidak diberlakukan semester pendek. 8 semester kuliah di STFT Widya Sasana minimal diselesaikan dalam 4 tahun. Pada semester 5 dan 6, para mahasiswa dibekali dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata) mengajar pelajaran Agama Katolik, Katolisitas, atau pembinaan iman di sekolah-sekolah.
Untuk jenjang S2 terdapat 2 konsentrasi, yakni konsentrasi filsafat dan konsentrasi teologi. Untuk konsentrasi program filsafat, SKS minimal yang harus diambil adalah 44. Sedangkan untuk konsentrasi program teologi, SKS minimal yang wajib diambil oleh para mahasiswa calon Pastor adalah 49.
Proses perkuliahan di jenjang S2 lebih banyak studi mandiri lewat sumber-sumber pustaka, riset dan observasi penelitian bidang filsafat maupun teologi. Metode yang seringkali digunakan adalah fenomenologi, di mana para mahasiswa diajak untuk mengulas gagasan-gagasan filosofis dan teologis yang berangkat dari keprihatinan sosial dalam kehidupan masyarakat atau negara.
Metode pengajaran
Metode pengajaran para dosen STFT Widya Sasana beragam. Ada dosen yang mengajar dengan metode monolog, ada pula dosen yang mengajar dengan metode berdiskusi serta presentasi. Beberapa dosen juga mengajar dengan metode debat, memberi penugasan, studi bersama dalam google classroom, serta studi mandiri melalui sumber-sumber kepustakaan atau studi observasi penelitian lapangan.
Sistem penilaian oleh para dosen biasanya melalui ujian tulis, ujian lisan, atau nilai dari hasil penugasan membuat paper, makalah, atau hasil penelitian.
Sebagian besar dosen STFT Widya Sasana Malang adalah para Pastor Gereja Katolik. Ada pula dosen lain seperti dari Widya Mandala Surabaya, pendeta Kristen Protestan, dan lain-lain.
Kualitas pendidikan dan pengajaran para dosen tak perlu diragukan. Hampir semua dosen di STFT Widya Sasana adalah lulusan luar negeri dengan gelar lisensiat, MA, PhD, Doktor, dan profesor yang tentunya sangat ahli dalam bidang ilmu filsafat maupun teologi.
Website dan IT kampus

STFT Widya Sasana Malang memiliki website yang mudah diakses oleh mahasiswa dan publik. Berbagai informasi perkuliahan dan informasi lain tentang kampus dapat diakses melalui website: http://stfwidyasasana-akademik.ac.id/
Di samping itu, berbagai sistem administrasi dalam perkuliahan juga telah dirancang secara online sehingga dapat diakses pula melalui website ini. Para mahasiswa dapat mengisi KRS, melihat jadwal kuliah, melihat jumlah SKS yang telah diambil, mengakses KHS dan berbagai informasi lain melalui website ini.
Administrasi kampus
Di STFT Widya Sasana Malang, berbagai urusan administratif dapat diselesaikan dengan mudah. Tak banyak keribetan serta kerepotan yang harus dituntaskan oleh para mahasiswa, mengingat para karyawan sekretariat bekerja dengan giat dan terampil sesuai kompetensinya.
Dilengkapi dengan sarana teknologi yang maju, berbagai urusan administrasi di luar kampus dapat terurus dengan baik. Para mahasiswa tinggal berkomunikasi pada pihak sekretariat, menyampaikan tujuan kegiatan secara jelas, serta beberapa berkas persyaratan jika hal itu dibutuhkan.
Kesan dan pengalaman reviewer saat kuliah
Kuliah filsafat dan teologi tidak banyak menjadi pilihan, karena selain tuntutan studi yang tidak mudah, banyak orang seringkali mempertanyakan: lulusan filsafat atau teologi itu nanti kerjanya apa? Hal ini wajar, banyak yang mempertanyakan demikian, mengingat tuntutan dunia kerja saat ini lebih menonjolkan sisi keterampilan dan keahlian yang nyata. Akan tetapi, bagi saya pribadi, belajar filsafat dan teologi membantu saya untuk semakin memahami kehidupan, baik kehidupan saya sendiri maupun kehidupan dunia di sekitar saya.
Gagasan dan ide-ide filosofis yang diajarkan di bangku kuliah mendorong saya untuk melihat realitas dunia di sekitar saya secara lebih mendalam, tidak sekedar ikut arus tetapi terdorong untuk senantiasa mengusahakan nilai-nilai moral kebaikan dalam tata hidup bersama.
Ada banyak hal yang saya dapatkan dengan belajar filsafat teologi di STFT Widya Sasana. Selain mengenai ilmu-ilmu filsafat teologi juga banyak nilai-nilai penting dalam hidup yang saya dapatkan, baik itu melalui kerja keras dalam belajar dan mengerjakan tugas, pergaulan yang akrab dengan para dosen, nilai-nilai karakter baik yang diteladankan oleh para dosen, serta suasana kekeluargaan dalam kampus begitu terasa sehingga suasana perkuliahan selalu menyenangkan dan memberi kenyamanan tersendiri.
Di samping itu, STFT Widya Sasana juga memiliki mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, dan ras, mulai dari ujung Indonesia Barat (Aceh, Sumatera Barat, Jambi) hingga ujung Indonesia Timur (Merauke, Sorong Manokwari, Flores, Sumba). Ada banyak mahasiswa pula yang berasal dari juga seberang seperti Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah), serta dari Pulau Sulawesi (Makassar, Muna, Manado).
Meskipun berasal dari ragam daerah, suasana persaudaraan dan kekeluargaan sangat kental, baik di antara para mahasiswa sendiri maupun di antara para mahasiswa dengan para dosen.
Saya bersyukur atas kesempatan menempuh pendidikan di STFT Widya Sasana. Dengan biaya kuliah yang relatif murah saya mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dengan para dosen yang berkualitas pula. Berbagai ilmu yang didapatkan mendorong saya untuk peka dan berani tanggap dengan situasi di sekitar saya, baik dalam hidup bermasyarakat maupun bernegara.
Serta, berbagai nilai-nilai kebaikan yang diajarkan di kampus juga mengarahkan saya untuk senantiasa mengusahakan hal-hal baik bagi kehidupan, mulai dari hal-hal yang sederhana demi kebaikan hidup bersama.
Ucapan terima kasih kepada: Para Dosen STFT Widya Sasana Malang, para karyawan, dan segenap mahasiswa civitas akademika STFT Widya Sasana Malang.
Review kampus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Widya Sasana Malang oleh mahasiswa Program Magister Filsafat angkatan 2018.