Penyampaian Konten Untuk Layanan Pertanian Mobile (Catatan Topik 2.4)

Tren dan Isu

Nilai pengetahuan dalam ekonomi dunia telah bertambah dengan meningkatnya inovasi teknologi dalam mendistribusikan informasi dan penggabungan informasi yang lebih baik dalam aktivitas ekonomi. Seiring berkembangnya ekonomi ke arah berbasis pengetahuan dan jasa, ekonomi negara berkembang (pertanian atau industrinya) harus mampu berkomunikasi dalam dan menggunakan bahasa pengetahuan jika ingin aktif secara ekonomi dalam skala global.

Penyebaran teknologi telekomunikasi selama dekade terakhir telah melampaui penyebaran teknologi Internet, yang memerlukan infrastruktur yang lebih mahal, terutama bagi pengguna di pedesaan. Di India, misalnya, teknologi seluler telah menjangkau lebih dari 30 kali lebih banyak orang dibandingkan Internet.[1] Karena kebanyakan pekerja India, seperti di banyak negara berkembang, adalah petani, pemikiran beralih pada menggunakan teknologi bergerak/mobile untuk mengakses manfaat dan layanan pertanian. Ekonomi pedesaan kehilangan miliaran dolar setiap tahun karena informasi penting tidak dapat diakses: informasi tentang praktik produksi, informasi tentang cuaca ekstrem atau penyakit yang akan datang, atau informasi yang memungkinkan petani mengangkut hasil panen lebih efektif ke pasar dan menjual dengan harga yang lebih baik.

Reuters Market Light (RML) menawarkan informasi pertanian tentang tanaman pangan, penyakit, dan harga pasar, seperti halnya anak perusahaan Indian Farmer’s Fertilizer Cooperative (IFFCO), Kisan Sanchar Limited. Tren terhadap layanan mobile untuk petani terlihat di seluruh negara berkembang. Contoh yang menonjol termasuk Agricultural Market Information Systems di Bangladesh, Farmer’s Friend (produk Google) di Uganda, dan Ovi Life Tools oleh Nokia. Yang terakhir ini mulai bermitra dengan RML di India namun ingin menawarkan informasi yang lebih luas. Sekarang menyediakan layanan pendidikan dan hiburan yang telah diluncurkan di Indonesia dan China serta India.

Perempuan India Menggunakan Ponsel dalam Pertemuan Komunitas
Perempuan India Menggunakan Ponsel dalam Pertemuan Komunitas

Buku Sumber ini mendeskripsikan beberapa upaya untuk mendapatkan manfaat dari telekomunikasi mobile di bidang pertanian. Dua contoh yang dibahas di bawah ini juga dibahas dalam Modul 3 (RML), namun contoh tersebut ditinjau di sini untuk menyoroti pertimbangan teknis dalam memberikan konten dan layanan yang dipandang berharga oleh pengguna pedesaan. IFFCO Kisan Sanchar Limited dan RML telah diimplementasikan melalui berbagai platform dan model bisnis, dengan platform berbasis suara dan teks menjadi cara penyampaian utama yang saling bersaing. Farmer’s Friend berbeda dari layanan tersebut dengan menggunakan Google sebagai mesin pencari untuk menyediakan layanan berbasis on-demand dan database yang dapat dicari dengan cara yang sama seperti menggunakan Internet.

CONTOH/STUDI KASUS Reuters Market Light Memanfaatkan Early Adopter

Reuters Market Light (RML) adalah layanan SMS berbasis langganan (subscriber) yang memberi informasi kepada petani India untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas, memaksimalkan pendapatan, mengelola risiko, dan mengurangi limbah. Layanan yang diluncurkan pada akhir 2007 ini memberikan informasi lokal dan personal tentang harga komoditas, budidaya tanaman (meliputi 17 tanaman pangan), dan cuaca.[2] Telekomunikasi seluler adalah platform yang jelas untuk menyediakan layanan ini, karena India memiliki salah satu pertumbuhan tercepat pasar ponsel di dunia, dengan lebih dari 427 juta koneksi mobile. Di sisi lain, hanya ada 37,5 juta koneksi darat dan 13,5 juta pelanggan Internet.[3]

Dominasi pertanian (mempekerjakan lebih dari separuh dari 523,5 juta tenaga kerja produktif India) memberi Reuters potensi pelanggan yang besar. Hingga Februari 2010, terdapat lebih dari 200.000 pelanggan di 15.000 desa di 10 negara bagian. Kegagalan rantai pasokan dan informasi menyebabkan petani India hanya menerima setengah dari nilai hasil panen rekan-rekan Barat mereka (20-25 persen). Jika layanan tersebut membantu petani menyelesaikan masalah ini, potensi keuntungan bagi petani sangat besar.

Regulasi: Kebebasan Mengembangkan Model Bisnis

RML memanfaatkan early adopter di India untuk menjadi jaringan tepercaya – strategi yang diperlukan karena pesaing utama mereka, IKSL, aktif di daerah pedesaan melalui relasinya dengan koperasi petani IFFCO. Dukungan aktif dari pemerintah telah memberikan kebebasan relatif RML untuk mengembangkan model bisnisnya.

Model bisnis berbasis langganan memungkinkan RML mendapatkan aliran pendapatan tetap dan teratur, yang memungkinkan perencanaan ke depan untuk memperluas layanan. Tanpa berbasis langganan, kurangnya database alamat yang dapat diandalkan mencegah staf penjualan untuk menemukan petani dan mengkonsolidasi basis pelanggan. Kelemahannya adalah biaya berlangganan membuat RML lebih mahal dibandingkan dengan layanan on-demand (seperti yang disediakan oleh Farmer’s Friend di Uganda, yang akan dibahas). Survei terhadap 1.000 rumah tangga di 100 desa oleh departemen South Asia Sustainable Development Agriculture di Bank Dunia (World Bank) menemukan bahwa hanya sekitar setengah dari pengguna RML yang merencanakan untuk memperbarui langganan mereka. Dari mereka yang belum mendaftar ke layanan tersebut, 95 persen menyebutkan faktor biaya sebagai alasan.

Sebagai tanggapan, RML telah memungkinkan kantor pos di seluruh negara bagian yang dicakup oleh Reuters untuk memberikan layanan informasi kepada pengguna yang tidak terdaftar. Penyesuaian dalam platform distribusinya membuat layanan tersedia bagi mereka yang tidak memiliki telepon genggam dan juga bagi mereka yang ingin mencoba layanan ini sebelum berkomitmen menjadi pelanggan. Jaringan pos sangat penting bagi kehadiran RML di daerah pedesaan dan pertumbuhan jaringan penggunanya.

Kemitraan dengan Beberapa Operator Menawarkan Skalabilitas

Kebebasan regulasi RML dilengkapi dengan kemitraan dengan beberapa operator, yang membebaskan konten sistem dari ketergantungan pada jaringan tunggal dan sangat penting bagi skalabilitas bisnis. Hubungan dengan kantor pos merupakan aset berharga untuk jaringan distribusi RML. RML sedang mendiskusikan sebuah asosiasi yang lebih formal dengan Indian Council of Agricultural Research atau Punjab Agricultural University, yang berkontribusi terhadap beberapa layanan informasi terkait tanaman.

Jaringan, Peralatan, dan Infrastruktur

RML adalah “network agnostik,” yang berarti tidak dibatasi oleh satu provider/operator, dan layanannya memanfaatkan fungsionalitas SIM, bukan handset. Informasi disediakan melalui SMS dan oleh karena itu bisa diakses oleh handset yang paling sederhana, meski hanya memiliki kemampuan teks. Format pengiriman ini kontras dengan mitra mantan RML, Nokia, di mana Life Tools-nya menggunakan rekaman suara dan bukan komunikasi berbasis teks sehingga membutuhkan ponsel yang memiliki fasilitas GPRS (menambah biaya dan mengurangi aksesibilitas mereka).

CONTOH/STUDI KASUS Komunitas Petani Menguntungkan IFFCO Kisan Sanchar Limited

IFFCO Kisan Sanchar Limited (IKSL), adalah layanan informasi lainnya untuk petani, sebagai usaha patungan antara operator jaringan telekomunikasi Airtel dan Indian Farmer’s Fertilizer Cooperative Limited (IFFCO). Selain saran terkait panen dan cuaca, IKSL memberikan saran terkait peternakan, inisiatif kesehatan pedesaan, dan ketersediaan produk seperti pupuk. Tidak seperti RML, informasi IKSL disampaikan melalui suara dan bukan pesan teks.

Pengguna mengakses layanan melalui teknologi kabel tradisional yang berbasis di kios komunitas koperasi pedesaan di seluruh India. Kios dilengkapi dengan teknologi mobile: Ponsel dijual dengan jaringan mobile Airtel, yang pada dasarnya mengubah ponsel menjadi kios komunikasi yang dipersonalisasi. Anggota layanan menerima lima pesan suara gratis setiap hari dengan informasi dan saran pertanian; Mereka juga memiliki akses gratis ke jalur bantuan pertanian khusus. IFFCO memiliki sekitar 40.000 anggota, hadir di 98 persen desa di India, dan membawa audien yang reseptif ke perusahaan tersebut. Cakupan luas dan basis petani yang besar ini memberi IKSL potensi untuk memberi dampak signifikan pada komunitas pertanian.

IFFCO jelas selaras untuk membuat produk dan layanannya dapat diakses oleh masyarakat pedesaan. Ponsel dilengkapi dengan charger yang digerakkan dengan tangan. Inovasi ini sangat penting, mengingat kelangkaan dan biaya energi di sebagian besar pedesaan India. Kios informasi berbasis kabel IKSL dapat dioperasikan melalui tenaga pedal. Adaptasi ini memastikan bahwa layanan ini tidak sia-sia pada sumber daya yang sangat terbatas dan harus memungkinkan penggunaan yang lebih luas.

Regulasi Kualitas dan Kepatuhan terhadap Standar

IFFCO harus tunduk pada peraturan secara ketat karena kehadirannya yang dominan dalam perdagangan pupuk, yang diatur oleh pemerintah. Untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan untuk IFFCO, cabang IFFCO diatur oleh Representative General Body yang terdiri dari anggota Dewan Direksi dan anggota perwakilan masyarakat di setiap negara bagian/wilayah.[4] Untuk memastikan kualitas, Kisan Sanchar dievaluasi oleh para ahli dari universitas pertanian, dan peer review dilakukan oleh panel ilmuwan.[5]

Model Bisnis untuk Menyampaikan Informasi Pertanian yang Lebih Beragam ke Basis Pedesaan yang Luas

IFFCO telah bercabang dari bisnis aslinya sebagai koperasi pupuk ke banyak bisnis lainnya, dan memiliki banyak pengalaman dalam mengembangkan bisnis baru di pedesaan India. Kemitraan antara IFFCO dan perusahaan besar lainnya, Airtel, sangat penting untuk kesuksesan. Sebagai salah satu perusahaan multinasional terbesar di India, Airtel dapat menyediakan konektivitas seluler ke wilayah-wilayah yang tidak menguntungkan untuk bisnis telekomunikasi (contohnya adalah Lembah Aruku di Distrik Visakhapatnam). Akses komunitas koperasi, yang difasilitasi oleh IFFCO, juga penting bagi keberhasilan IKSL, karena pengguna baru dapat mencoba layanan ini sebelum mereka berkomitmen menggunakannya, sehingga memungkinkan pertumbuhan jaringan. Kelebihan ini memastikan bahwa IKSL mencapai cakupan maksimum dan memperoleh kesadaran konsumen yang baik.

Dengan cara ini, model bisnis IKSL dengan hati-hati dapat bergerak di antara pendapatan yang stabil dari layanan berlangganan dan nilai tambah bagi konsumen dengan menawarkan fleksibilitas. Pengguna membayar Rs 47 untuk mengaktifkan layanan mobile, yang berlaku seumur hidup, dan kemudian 50 paise per menit panggilan antara anggota IFFCO (tarifnya sedikit lebih tinggi untuk panggilan ke bukan anggota). Keanggotaan menyajikan lima pesan harian gratis, seperti disebut sebelumnya.

Informasi yang diberikan IKSL lebih beragam daripada yang disediakan RML, walaupun masih berpusat pada pertanian (misalnya, petani dapat memperoleh informasi tentang pupuk dan peralatan pertanian dan informasi terbatas mengenai perawatan kesehatan pedesaan). Dalam menawarkan layanan yang lebih komprehensif, IKSL nampaknya mencoba menarik early adopter dari saingan terdekatnya tersebut.

Jaringan, Peralatan, dan Infrastruktur

Inovasi diterapkan pada kartu SIM yang tidak tergantung pada handset, namun kenyataannya kartu ini tidak bekerja pada handset yang paling sederhana kecuali jika firmware handset diperbarui dulu. IKSL berharap kiosnya bisa mengatasi masalah ini. Harga telepon yang digunakan pada proyek pilot – dibuat oleh Sinocell dan dijual pada harga Rs 4.000 – menyulitkan segmen petani miskin untuk mengakses teknologi ini, namun Alcatel, Philips, dan Samsung telah mengembangkan model yang lebih murah yang dapat memecahkan masalah ini. IKSL juga memiliki potensi untuk mengembangkan ponsel yang sesuai. Rekaman suara disediakan di semua bahasa lokal di mana layanan disediakan, faktor pendukung utama dalam tantangan untuk meningkatkan akses.

CONTOH/STUDI KASUS Farmer’s Friend Menawarkan Informasi On-Demand

Farmer’s Friend adalah aplikasi telepon genggam di Uganda yang dikembangkan oleh AppLab dari Grameen Foundation. Bekerja dengan MTN Uganda sebagai MNO-nya dan menggunakan platform pencarian Google melalui SMS, aplikasi ini menyediakan informasi on-demand untuk petani. Selain prakiraan cuaca dan saran bertani, Farmer’s Friend merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas yang mencakup tip kesehatan, pencarian klinik, layanan perdagangan Google untuk komoditas pertanian, dan produk lainnya.

Inovasi ini berbeda dengan RML dan IKSL karena tidak dibayar di muka; sistem utamanya adalah mesin pencari, dan pengguna membayar pada titik pembelian. Pelanggan mengirimkan teks pencarian (query) dan lokasi mereka dan menerima jawaban hampir seketika. Saat ini layanan masih gratis oleh Google, namun pelanggan dibebankan oleh operator jaringan mereka untuk setiap query. Hasil dari pilot project menunjukkan ketertarikan yang signifikan dari layanan AppLab ini: 10 aplikasi SMS yang diuji-cobakan menghasilkan lebih dari 54.000 query oleh 8.000 responden mereka.

Farmer’s Friend juga menghasilkan pekerjaan di kalangan petani, beberapa di antaranya dipekerjakan untuk mengumpulkan data dan gambar tanaman sakit di peternakan lokal. Mereka memberi Grameen informasi yang lebih komprehensif dan potensi untuk menawarkan saran yang lebih baik.

Farmer’s Friend diluncurkan pada akhir Juni 2009. Seperti banyak usaha yang dilakukan baru-baru ini di daerah pedesaan, dampaknya belum terlihat. Layanan ini berpotensi untuk mencapai penetrasi yang signifikan di daerah pedesaan karena dapat memanfaatkan jaringan MTN di lebih dari 10.000 telepon desa dan operator telepon bersama lainnya, serta semua ponsel pribadi.

Regulasi

Kerangka regulasi Farmer’s Friend berasal dari organisasi induknya. Google mematuhi Prinsip Privasi Safe Harbor AS (US Safe Harbor Privacy Principles), terdaftar di Program Safe Harbor Departemen Perdagangan AS, dan bekerja dengan otoritas regulator lokal yang sesuai, terutama otoritas perlindungan data lokal.[6] Layanan tersebut bersifat mengatur sendiri melalui pedomannya dan menyatakan “siap membantu setiap pemerintah yang ingin bekerja secara serius untuk menciptakan lingkungan yang mendukung.”[7] Yayasan Grameen sendiri mengkritik kerangka peraturan yang sangat longgar di sekitar Farmer’s Friend.

Model Bisnis yang Dirancang untuk Meningkatkan Akses

Model bisnis Farmer’s Friend dirancang khusus untuk meningkatkan akses. Layanan ini bekerja pada handset yang paling dasar. Keanggotaan organisasi dalam platform yang jauh lebih besar (termasuk layanan Google Trader dan saran kesehatan) memastikan basis awareness yang lebih luas di masyarakat dan peluang lebih lanjut untuk mengembangkan loyalitas merek. Sistem pay-on-demand meningkatkan akses karena komitmen biayanya jauh lebih kecil daripada model berlangganan; Keanggotaan RML berlangsung rata-rata lima bulan (Preethi 2009). Pengguna Farmer’s Friend dapat kembali ke layanan kapan saja.

Banyaknya Mitra Komersial dan Non-Komersial yang Kuat

Faktor pendukung utama inisiatif tersebut adalah penggabungannya antara mitra komersial dan nirlaba yang kuat. Yayasan nirlaba Grameen meningkatkan akses terhadap teknologi. Dengan menggunakan keahlian teknologi pencarian Google dan jangkauan jaringan MTN Uganda (MNO terbesar di Uganda), Grameen menerima informasi pertanian dari Busoga Rural Open Source Development Initiative, sebuah LSM lokal yang mengumpulkan keahlian pertanian lokal dari jejaring petani. Laporan cuaca disediakan oleh Departemen Meteorologi Uganda.

Jaringan, Peralatan, dan Infrastruktur

Seperti dicatat sebelumnya, layanan bekerja pada handset yang paling dasar dan bukan handset tertentu, namun pengguna harus menjadi bagian dari jaringan MTN Uganda. Untuk memperluas jaringan distribusinya, Grameen mencoba mendirikan Telepon Desa di pedesaan Uganda. Seperti yang disebutkan dalam ikhtisar, layanan ini, yang berhasil dikembangkan oleh Grameen di Bangladesh, menggunakan telepon umum yang dijalankan oleh pengusaha lokal. Seorang pengusaha memperoleh pinjaman untuk membeli peralatan dan keuntungan dari menjual kembali layanan yang ditawarkan fasilitas teleponnya. Farmer’s Friend berharap bisa membangun 5.000 operator Telepon Desa dari waktu ke waktu. Masing-masing diharapkan bisa melayani sebanyak 2.000 orang, sangat meningkatkan prospek pertumbuhan Farmer’s Friend.

PELAJARAN YANG DIDAPAT

Tabel 2.6 merangkum faktor-faktor yang memungkinkan petani menerima informasi pertanian melalui layanan telepon seluler yang semakin mudah diakses di daerah pedesaan – apakah informasi tersebut sampai melalui telepon pribadi atau telepon bersama. Pelajaran yang didapat dari sejumlah layanan baru tersebut dirangkum dalam tabel 2.7.

Tabel faktor kunci pemberdaya untuk penyampaian informasi pertanian kepada para petani di India dan Uganda
Tabel faktor kunci pemberdaya untuk penyampaian informasi pertanian kepada para petani di India dan Uganda


Tabel pelajaran yang didapat dalam menyampaikan informasi pertanian kepada petani di India dan Uganda
Tabel pelajaran yang didapat dalam menyampaikan informasi pertanian kepada petani di India dan Uganda

[1] Prakash dan Velu (2010).
[2] “Reuters Market Light Wins Award for Innovation,” Thomson Reuters Press Release, 6 April, 2010 (http://thomsonreuters.com/content/news_ideas/articles/financial/RML_wins_award, diakses Juni 2011).
[3] Prakash dan Velu (2010).
[4] Lihat http://www.iffco.nic.in/ifc/web.nsf.
[5] “Content Management” (http://www.iffco.nic.in/iksl/ikslweb.nsf/ef05d07df0ecee65652575040037b375/733c79d21f573e15652577a7002b2cd4?OpenDocument, diakses Juli 2011).
[6] Untuk rincian tentang program sertifikasi dan prinsip privasi Safe Harbor, lihat www.google.com/privacy/privacy-policy.html.
[7] http://www.grameenfoundation.org/recommendations-creationpro-microcredit-regulatory-framework, p.6.

REFERENSI DAN BACAAN LEBIH LANJUT

  • Prakash, S., and C. Velu. 2010. “Reuters Market Light: Business Model Innovation for Growth.” Centre for India and Global Business, http://www.india.jbs.cam.ac.uk/opinion/pieces/downloads/2010/prakash_reuters.pdf, diaksesJuli 2011.
  • Preethi, J. 2009. “Reuters Market Light Goes to Himachal,” April 17, 2009. Medianama, http://www.medianama.com/2009/04/223reuters-market-light-goes-to-himachal-pan-india-with-nokia-txtvs-gprs-vs-voice/, diakses Juli 2011.